Source: http://www.amronbadriza.com/2012/10/cara-membuat-anti-copy-paste-di-blog.html#ixzz2FacYgwrB :: Zefanya: ROSA CANINA - Tumbuh untuk Penderita Radang Sendi

Pages

Jumat, 03 Desember 2010

ROSA CANINA - Tumbuh untuk Penderita Radang Sendi

Bermula dari seorang petani Denmark, tumbuhan ini lalu dieksplorasi sedemikian rupa karena terbukti dapat menyembuhkan Osteoartitis.

Rosa Canina. Boleh jadi belum banyak yang mengenal dekat tumbuhan ini. Tetapi, bukan tak mungkin ada di antara kita yang sudah menggunakannya untuk mengobati penyakit radang sendi yang berkaitan dengan tulang rawan. Penderita penyakit yang populer dengan sebutan Osteoartitis (OA) ini beberapa tahun terakhir memang bisa menggunakan ekstrak bunga rosa canina. Paling tidak, sebagai pelengkap untuk mengobati penyakit tersebut. Rosa Canina juga dikenal dengan nama Brier hip, brier rose, dogberry, dog rose, hip rose, witches' brier. Di Indonesia, ada yang menyebutnya Mawar Liar. Tumbuhan ini termasuk keluarga Rosaceae dan banyak ditemukan di dataran Eropa dan Asia Barat. Bagian yang biasanya digunakan sebagai pengobatan maupun bahan nutrisi adalah bagian buahnya yang berwarna merah. Ekstrak Rosa Canina ini banyak digunakan oleh para ahli di negara-negara Eropa karena kandungan zat aktifnya yang cukup kompleks sehingga dapat bekerja pada berbagai jalur mekanisme osteoartritis.

Di dalam beberapa literatur tertulis sejarah penggunaan ekstrak rosa canina sebagai terapi pada penderita osteoartritis bermula dari Langeland, Denmark. Diterangkan dalam sebuah literatur, seorang petani bernama Erik Hansen mengalami perbaikan gejala arthritis yang dialaminya, setelah menggunakan bubuk yang dibuat dari biji dan buah rosa canina. Mengalami perkembangan positif dari penggunaan ramuan tersebut atas penyakitnya, Hansen kemudian menghubungi dokter langganan, yakni Dr Kaj Winther dan Dr Arsalan Kharazmi, keduanya dari Unifersitas Kopenhagen Denmark. Tujuan Hansen adalah untuk mendiskusikan kemungkinan melakukan penelitian ilmiah. Hasilnya sesuai dugaan, terbukti ekstrak tanaman rosa canina ini dapat meredakan gejala-gejala osteoarthritis.

Adanya zat galaktolipid yang terkandung di dalam rosa canina ini terbukti menghambat migrasi sel darah putih ke dalam sendi sehingga dapat mengurangi terjadinya proses peradangan dan kerusakan sendi. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, penggunaan jangka panjang ekstrak rosa canina terbukti mampu mengurangi keluhan nyeri dan memperbaiki kualitas hidup pasien OA.
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Kaj Winather tahun 2005 membuktikan bahwa ekstrak rosa canina mampu menurunkan secara signifikan disabilitas, kekakuan sendi, maupun severitas penyakit.
Terapi menggunakan ekstrak rosa canina ini tidak menimbulkan efek samping pendarahan lambung maupun kerusakan ginjal atau hati, bahkan setelah 4 minggu dapat mengurangi dosis penggunaan obat resep dokter.
Senyawa aktif galaktolipid, memiliki 3 mekanisme aksi yang bekerja sinergis pada sendi osteoarthritis, yaitu sebagai antiinflamasi, antioksidan serta memiliki efek perlindungan pada tulang rawan sendi.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Winther, Rein dan Kharasmi tahun 1999 membuktikan rosa canina mempunyai efek antiinflamasi dan antioksidan yang cukup kuat, yang mampu memutus progresivitas sendi osteoarthritis. Sedangkan penelitian Churbasik C dan kawan-kawan tahun 2006 menunjukkan, pemberian ekstrak rosa canina 5 gram/hari selama 3-4 bulan pada penderita OA lutut, dapat mengurangi gejala nyeri dan pasien dapat melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa gangguan. Kemudian hasil penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Winther tahun 2008 menunjukkan, pemberian rosa canina dapat mengurangi kekakuan dan nyeri sendi serta mengurangi penggunaan obat penghilang nyeri. Melihat bukti-bukti ilmiah ini, ekstrak rosa canina mulai banyak digunakan di Jepang dan negara-negara Eropa sebagai terapi komplementer pada penderita OA.

Dilihat sepintas tumbuhan ini lebih mirip semak atau rumput liar. Seperti disinggung di atas, rosa canina merupakan tumbuhan Eropa. Disana, tumbuhan ini banyak tumbuh di tepi hutan, pinggir sungai kawasan tak terurus lainnya. Jika tumbuh subur tingginya dapat mencapai 12 meter. Batangnya berduri tajam, buahnya merah dengan bunga indah berwarna putih. Daunnya menyirip, bulat telur, bergerigi dan berbulu di bawah. Bunga tumbuhan ini muncul dari Mei-Juli.                                                                                           

Penelitian yang dilakukan di Uniersitas Kopenhagen dan Uniersitas Selcuk, Turki menemukan sejumlah zat kimia di dalam rosa canina. Di dalam 100 gram buahnya antara lain terdapat kandungan air, protein, minyak, energi, dan meneral. Juga terdapat asam lemak, zat besi, palmitat, stearat, linoleat, linolenat dan arachidic.       Rosa canina juga mengandung fitamin A, B1, B2, C, P, K dan E. Kandungan fitamin C tumbuhan ini mencapai 500-1000 miligram per 100 gram bunganya. Karena kandungan vitamin yang lengkap itu pula, ekstrak rosa canina dapat menghilangkan kelelahan dan demam serta menormalkan sirkulasi darah dan berfungsi diuretik.

Jika untuk mengobati OA harus menumbuk bijinya hingga halus, maka untuk menghilangkan demam, menyegarkan tubuh atau menghilangkan rasa lelah, biji rosa canina cukup diseduh dengan air panas, lalu diminum. Teh berbahan rosa canina ini juga berkhasiat sebagai tonik atau penambah tenaga. Bahkan jika dikonsumsi secara rutin dapat meningkatkan jumlah sel darah merah, menurunkan berat badan dan mengobati gangguan asam urat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar